Rabu, 24 September 2014

Life in Berau


Kabupaten Berau

Kebudayaan Kabupaten Berau
1.Rumah adat suku Berau
Rumah adat suku berau adalah rumah lamin . Rumah lamin ini adalah semacam rumah panggung, yang dibuat dengan kayu-kayu hutan oleh suku asli Berau , tak heran mengapa museum Kerajaan Berau dibuat dengan bahan dasar kayu. Fungsi pertama mengapa suku Berau membuat rumahnya dengan rumah pamggung sebab agar terhindar dari serangan hewan buas dan apabila ketika banjir agar tidak kebanjiran karena wilayah kota Berau sendiri dikelilingi oleh sungai besar yaitu sungai Segah , Mahakam dan sungai Kelai.
kerajaan berau
Museum kerajaan Sambaliung diKabupaten Berau
Museum kerajaan Gunung Tabur DiKabupaten Berau
2. Upacara Adat
Upacara adat diBerau yang terkenal adalah upacara adat yang digelar oleh suku Dayak yaitu upacara Bakudung Batiung yaitu upacara tradisi Suku Dayak Gaai yang bermukim di pedalaman Berau. Pelaksanaan upacara seperti ini dilakukan ketika ada pendiri tiang pada pembangunan rumah adat diKabupaten Berau yang dihadiri oleh Bupati Kabupaten Berau sendiri.Upacara sering juga digelar pada acara-acara tertentu seperti pada saat peringatan hari jadi Kota Berau.
Rangkaian upacara yang meliputi 11 acara itu menjadi menarik karena melibatkan semua warga, tua, muda, dan anak-anak. Salah satu tontonan unik adalah seksiang. Para lelaki dewasa bersenjatakan tombak weheang atau teberau—tangkai padi—melakukan simulasi perang-perangan di atas sampan di sungai. Sebelum itu mereka perlu mendayung sampan terlebih dahulu ke hulu. Peperangan di mulai ketika sampan pelan-pelan hanyut ke hilir. Namun, tidak boleh asal menombak. Orang yang membelakangi musuh  atau  musuh yang sampannya  karam dilarang keras di tombak.
Mendirikan tiang Utama yang menjadi salah   satu prosesi upacara adat Bakudung Batiung
Antraksi Kesenian yang ditampilkan pada saat upacara hari peringatan hari jadi kabupaten Berau
Kasih Padi sepanjang masa
Berau memiliki beraneka ragam jenis seni , salah satunya adalah seni tari .Seni tari itu sendiri tentunya berasal dari suku asli Kalimantan Timur yaitu suku Dayak,antara lain :

Dalam seni tari Dayak, dikenal beragam tari Dayak dengan gerakan yang eksotik dan memukau. Lewat gerakan para penari Dayak yang biasanya diiringi dengan tetabuhan yang khas, unsur ritmis yang berpadu serasi menjadi sebuah seni penuh makna. Jenis-jenis tari Dayak yang cukup sering ditampilkan di depan umum,di antaranya:
1. Tari Gantar
Tarian ini menggambarkan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian di dalamnya menggambarkan benih pada dan wadahnya. Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya. Tarian ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.
2. Tari Kancet Papatai/Tari Perang
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penarinya. Dalam tarian ini, penari mempergunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tarian ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.
3. Tari Kancet Ledo/Tari Gong
Jika tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya tarian Kancet Ledo menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagaikan sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Tarian ini biasanya ditarikan di atas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
4. Tari Kancet Lasan
Menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tarian Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh tanah/lantai. Tarian ini lebih menekankan pada gerakan burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
5. Tari Serumpai
Ini merupakan tarian dari suku Dayak Benuaq yang dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian ini diiringi alat musik Serumpai (sejenis seruling bambu).
6. Tarian Belian Bawo
Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tarian ini sering disajikan pada acara-acara kesenian lainnya. Tarian ini merupakan tarian dari suku Dayak Benuaq.
7. Tari Kuyang
Sebuah tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yang menjaga pohon-pohon besar dan tinggi agar tidak menggangu manusia atau orang yang menebang pohon tersebut.
8. Tarian Pecuk Kina
Trian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari daerah Apo Kayan (Kab. Bulungan) ke daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat) yang memakan waktu bertahun-tahun.
9. Tarian Datun
Tarian ini merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah tak pasti, boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari bersama ini diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernama Nyik Selung sebagai tanda syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorang cucunya. Kemudian tari ini berkembang ke segenap daerah suku Dayak Kenyah.
10. Tari Ngerangkau
Tarian adat dalam hal kematian dari suku Dayak Tunjung dan Benuaq. Tarian ini mempergunakan alat-alat penumbuk padi yang dibentur-benturkan secara teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama tertentu.
11. Tarian Baraga’Bagantar
Awalnya Baraga’Bagantar adalah upacara belian untuk merawat bayi dengan memohon bantuan dari Nayun Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubah menjadi sebuah tarian oleh suku Dayak Benuaq.
(sumber http://banuahujungtanah.wordpress.com/2010/03/10/seni-tari-dayak)

4. Lagu Daerah Kabupaten Berau
  • Burung Enggang (bahasa Kutai)
  • Meherit (Bahasa Kutai)
  • Sabar’ai-sabar’ai(Bahasa Banjar)
  • Anjat Manik (Bahasa Berau Benua)
  • Bebilin (Bahasa Tidung)
  • Andang Sigurandang (Bahasa Tidung)
  • Bedone (Bahasa Dayak Benuaq)
  • Ayen Sae (Bahasa Dayak)
  • Sorangan (Bahasa Banjar)
  • Lamin Talunsur (Bahasa Kutai)
  • Buah Bolok (Bahasa Kutai)
  • Aku Menyanyi (Bahasa Kutai)
  • Sungai Kandilo (Bahasa Pasir)
  • Rambai menguning (Bahasa Banjar)
  • Ading Manis (Bahasa Banjar)
  • Indung-Indung (Bahasa Melayu Berau)
  • Basar Niat (Bahasa Melayu Berau)
  • Berampukan (Bahasa Kutai)
  • Undur Hudang (Bahasa Kutai)
  • Kada Guna Marista (Bahasa Banjar)
  • Tajong Samarinda (Bahasa Kutai)
  • Citra Niaga (Bahasa Kutai)
  • Taman Anggrek Kersik Luwai
  • Ne Poq Batangph
  • Banuangku
  • Kekayaan Alam Etam (Bahasa Kutai)
  • Mambari Maras (Bahasa Banjar)
  • Kambang Goyang (Bahasa Banjar)
  • Apandang Jakku
  • Keledung
  • Ketuyak
  • Jalung
  • Antu
5.Alat Musik
Sampe adalah alat musik tradisional khas melayu .
sampe alat musik khas suku dayak




































  • Mena Wang Langit
  • Tung Tit
  • To Kejaa
  • Ting Ting Nging
  • Endut-Endut
  • Enjung-Enjung
  • Julun Lajun
  • Sungai Mahakam
  • Samarinda Kota Tepian (Bahasa Kutai)
  • Jagung Tepian
  • Kandania
  • Sarang Kupu
  • Adui Indung
  • Nasi Bekepor (Bahasa Kutai)
  • Nasib Awak
  • Tenau
  • Luwai
  • Belarut disungai Mahakam (Bahasa Banjar)
  • Leleng(Bahasa Kenyah)
  • Meruntuh(Bahasa Tonyooi-Benuaq)

 

















6. Pakaian Adat

Pakaian Adat suku Berau
Pakaian adat suku Dayak

7. Makanan Khas

Puncak rasul adalah makanan khas kabupaten Berau
Puncak rasul adalah makanan khas kabupaten Berau yang disajikan pada saat acara syukuran seperti khitanan , tamatan Al-Qur’an dan Isra Miraj.
8.Ciri Khas
ciri khas suku Berau sendiri adalah suku dimana orang-orangnya sangat ramah tamah dan mudah bercanda. Dikabupaten Berau dihunuhi oleh 3 suka Dayak, Berau dan Banjar. Bahasa yang digunakan adalah melayu .

(sumber :http://lisda449016.wordpress.com/2014/06/18/kabupaten-berau/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar